paket wisata dieng batu pandang ratapan angin

Batu Pandang Ratapan Angin

Batu Pandang Ratapan Angin

Menjelajah Dieng tanpa mengunjungi spot yang satu ini rasanya ada yang kurang, karena merupakan salah satu spot destinasi yang terbaik di Dataran Tinggi Dieng selain candi dan kawah.

Batu Pandang Ratapan Angin merupakan destinasi yang dikelola oleh swasta yang melibatkan warga sekitar.

Pada awalnya tempat tersebut merupakan lahan pertanian warga Dieng, yang belum dimanfaatkan untuk destinasi wisata.

Sehingga pada tahun 2015 dengan banyaknya wisatawan lokal yang berkunjung ke Dieng, dengan menginspirasi dari destinasi di bawahnya yaitu DPT (dieng plateau teater) yang dilengkapi fasilitas gardu pandang buatan.

Fungsi dari gardu pandang buatan ini yaitu untuk menikmati keindahan Telaga Warna, dan Telaga Pengilon. Sedangkan di Batu Pandang Ratapan Angin untuk menikmati keindahan tersebut tidak perlu dibuat gardu pandang, karena memang tempatnya sudah tinggi.

Namun demikian destinasi yang melibatkan banyak lahan petani ini, tidak serta merta apa adanya. Perlu ada polesan tangan-tangan kreatif manusia yang bisa memikat para pengunjung untuk datang menikmati sajian alam yang menawan.

Pemberian Nama

Asal-usul pemberian nama destinasi ini banyak fersi yang berkembang di Masyarakat. Ada yang berupa cerita legenda/mitos dan juga ada yang masuk akal untuk ditelisik.

 

Fasilitas Penunjang

Fasilitas yang disediakan di Batu Padang Ratapan Angin meliputi

  1. Mushola

Mushola di Batu Pandang Ratapan Angin ada dua, yang pertama dekat dengan loket [intu masuk dan yang kedua di dalam destinasinya. Jadi bagi anda yang ingin meneunaikan sholat sebagai alternatif bisa di lokasi Batu Pandang.

  1. Toilet

Untuk fasilitas toile juga ada dibeberapa tempat yang mudah ditemukan. Diantaranya di samping mushola dan di tempat lain yang mudah dijangkau.

  1. Spot foto

Fasilitas selanjutnya yaitu spot foto. Ini yang paling banyak dicari pengunjung untuk mengabadikan momen-momen indah bersama keluarga maupun rekan kerja bahkan dengan pasangannya masing-masing.

Anda bisa mengambil spot dengan berbagai pilihan diantaranya :

  • Di batu depan gardu pandang dengan view pegunungan dan dua telaga
  • Ikon tulisan Batu Pandang Ratapan Angin
  • Ikon Pesona Dieng
  • Jembatan
  • Puncak Batu Pandang

 

  1. Warung kopi / tradisional

Selain itu di Batu Pandang juga disediakan fasilitas warung, untuk sekedar istirahat dan menikmati suasana alam dengan mencicipi makanan lokal seperti tempe kemul.

  1. Parkiran

Parkiran di Batu Pandang ada dua, yang pertama di dekat Gedung DPT dan merupakan parkiran terjauh dari destinasi Batu Pandang. Diperlukan tracking sekitar 10 menit. Dan yang kedua parkiran atas diperlukan tracking sekitar 5 menitan.

 

Harga Tiket

Untuk bisa menikmati pemandangan yang memukau di Batu Pandang Ratapan Angin, bagi setiap pengunjung dikenai biaya HTM sebesar Rp 15.000/orang. Sedangkan untuk wisatawan asing sebesar Rp 45.000/orang. Dengan masing-masing orang akan mendapatkan tiket masuk sesuai dengan jumlahnya.

 

Salah Satu Cerita

Tempat yang masih berupa lahan pertaninan namun memiliki keindahan alam di dalamnya, berupa bebatuan yang banyak dan estetik, juga pemandangan di luar lahan berupa pegunungan Dieng dan view telaga warna yang masih memancarkan aura Pelangi.

 

Ada satu tempat untuk menikmati telaga dari atas yaitu di batu kembar, dengan semilir angin yang sepoi-sepoi, biasanya tempat ini untuk merenung sambil menikmati keindahan alam.

 

Dieng merupakan pemasok kentang terbesar di Indonesia, yang so pasti hasilnya melimpah apabila panen telah tiba. Namun juga rencana tidak seindah yang diharapkan, nah di saat itu batu kembar ini menjadi salah satu tempat untuk meratapi kesedihan yang di alami oleh petani, apabila gagal panen.

 

Petani meratapi kesedihan di atas batu kembar dengan semilir angin yang membelai lembut tubuh, membuat petani merasa tenang Kembali. Dengan memandang alam disekitarnya berupa secercah harapan panen bisa melimpah lagi.

 

Selain para petani yang menikmati anugerah Tuhan yang Maha Indah ini, Masyarakat pada umumnya juga sering datang ke tempat tersebut. Baik itu hanya sekedar dolan atau memang mereaka mencari inspirasi tertentu.

 

Dengan memanfaatkan peluang yang ada pada tahun 2015. Dibuatlah kesepakatan antara petani satu dengan petani lainnya untuk mengubah lahan pertanian ini menjasi destinasi wisata yang menarik. Jumlah petani yang terlibat atau yang memiliki lahan yaitu berjumlah 12 orang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *